Front Mahasiswa Nasional Dan Cita Citanya

  Front Mahasiswa Nasional adalah organisasi massa mahasiswa yang berskala nasional dan memiliki cita cita yang tinggi dalam mewujudkan pendidikan yang ilmiah, demokratis dan mengabdi pada rakyat. Selama ini FMN melihat bahwa pendidikan yang berjalan di Indonesia tidak ilmiah, tidak demokratis, dan tidak mengabdi pada rakyat. Pendidikan di Indonesia ditumpangi oleh kepentingan asing yang senantiasa ingin melanggengkan penguasaan mereka atas sumber daya alam yang ada di Indonesia untuk demi kepentingan mereka. FMN membagi musuh rakyat kepada tiga kelompok yang mana masing masing kelompok saling bahu membahu bekerja sama melancarkan aksinya, yakni imperialisme, feodalisme, dan kapitalisme birokrat. FMN juga melihat Negara Republik Indonesia saat ini adalah Negara setengah jajahan dan setengah feodal.

                Pendidikan di Indonesia tidak ilmiah karena pada perkembangannya kurikulum kurikulum yang diterapkan di Indonesia pada hakikatnya telah using dan tidak mengikuti perkembangan zaman. Ibaratnya kita mempelajari suatu ilmu pengetahuan yang di dunia barat sendiri sudah dipelajari berpuluh puluh tahun sebelumnya. Apa yang dipelajari dalam pendidikan di dunia barat saat ini tidak diajarkan di Indonesia, hal tersebut semata mata disengaja supaya perkembangan sumber daya manusia Indonesia tetap terbelakang. Pendidikan di indoenesia tidak lain hanyalah suatu usaha untuk menciptakan buruh buruh murah yang siap dipakai sebagai tenaga kerja dan alat pendindas rakyat.  Perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia juga terhambat oleh kebijakan WTO yang menciptakan kebijakan hak paten bagi penemuan penumuan baru dalam bidang teknologi, artinya penemuan baru di Indonesia tidak dapat dikembangkan jika penemuan tersebut sebelumnya telah ditemukan di Negara lain. FMN menilai ini sebagai suatu bentuk pelanggaran akan hakikat dan tujuan pendidikan itu sendiri.

                Pendidikan di Indonesia juga tidak demokratis, karena kesempatan mengakses pendidikan tidak merata dan cenderung terbatas hanya pada sebagian kalangan khususnya orang orang berduit. Biaya pendidikan yang mahal dan anggaran pemerintah yang terbatas adalah penyebab sulitnya masyarakat luas untuk berhak mendapatkan pendidikan baik pendidikan dasar, menengah, atas, dan khususnya perguruan tinggi. Padahal UUD 1945 mengamanatkan perhatian yang besar pada pendidikan, dengan memawijbkan Negara untuk mencerdaskan rakyatnya. Wajib belajar Sembilan tahun yang dicanangkan pemerintah SBY pada prakteknya tidak merata di seluruh Indonesia seperti di Banyumas saja program tersebut tidak berjalan. Apalagi jika berbicara perguruan tinggi yang biayanya sangat melambung jika dibandingkan dengan penghasilan masyarakat khususnya menegah ke bawah. Inilah yang dalam pandangan FMN adalah suatu system pendidikan yang tidak demokratis yang hanya mementingkan sebagian golongan.

                Pendidikan di Indonesia juga tidak mengabdi pada rakyat. Dengan model pendidikan yang dicetak sedemikian rupa untuk kepentingan imperialis dan didukung oleh kaum kapitalis birokrat dalam mempertahankan masyarakat feodal. Kita lihat lulusan lulusan perguruan tinggi di Indonesia tidak mampu memperbaiki kondisi rakyat karena pola pikir mereka telah terdidik dengan pola pikir imperialis dan kapitalis. Mereka mementingkan kepentingannya sendiri dan mengabaikan kebutuhan orang banyak. Berapa banyak kaum akademisi di Indonesia yang abai terhadap kesengsaraan masyarakat sekitarnya, berapa banyak pula para pejabat public yang hidup dalam kemewahan padahal kondisi masyarakat sekitarnya melarat, berapa banyak para pemimpin politik yang mendatangi rakyat hanya pada saat saat tertentu dan meninggalkannya ketika sudah tak dibutuhkan. Juga berita berita pejabat kita yang tertangka KPK sudah muak kita dengar. Inilah segelintir problem yang disebabkan oleh model pendidikan yang tidak mengabdi pada rakyat.

                Pendidikan adalah instrument kebudayaan sebuah bangsa. Sebuah bangsa dapat mencapai kebudayaan yang tinggi jika didorong oleh pendidikan yang berkualitas. Begitupula jika ingin menghancurkan dan menghambat kemajuan kebudayaan suatu bangsa dapat dilakukan dengan menghancurkan system pendidikannya. Inilah yang dilakukan kaum imperialis pada bangsa kita saat ini.  imperialism dunia yang dikomandani oleh Amerika Serikat mencengkeram Negara Negara berkembang seperti Indonesia demi mempertahankan hegemoni mereka sebagai penguasa dan pengendali dunia. Mereka tidak akan membiarkan Negara Negara lain mencapai kemajuan seperti mereka.

                Inilah perjuangan FMN. Dengan garis perjuangan yang sedemikian rupa FMN berupaya untuk melawan Imperialisme, feodalisme, dan kapitalisme birokrat dalam aspek yang sekecil kecilnya. FMN merangkul semua mahasiswa Indonesia yang sadar akan kondisi indonesia saat ini untuk begabung dengan FMN dan meperjuangkan cita cita UUD 1945 khususnya dalam bidang pendidikan. FMN bersifat kiri sebagai symbol akan pemberontakan pada system yang cacat. Sebagai symbol akan adanya sesuatu yang salah saat ini. Perjuangan FMN tidak akan berhenti sampai Imperialisme, feodalisme, dan kapitalisme birokrat musnah dari muka bumi.

                Salam Demokrasi!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman tes di Bank BRI

Tentang Organisasi: Sebuah Refleksi

Pengalaman Tes SKB CPNS Kemenkumham 2019