Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2014

“Menjemput Mimpi, Dulu, Kini, Dan Nanti”

*Ditulis untuk mememenuhi tugas OSPEK UNSOED   Setiap manusia pasti memiliki mimpi, termasuk kita. Mimpi tersebut telah kita miliki sejak kecil. Meskipun terkadang tidak kita sadari. Kita hanya tau bahwa kita menyukai sesuatu, kita ingin memiliki sesuatu, dan kita ingin menjadi sesuatu. Ketika usia kita sedikit demi sedikit bertambah, perlahan kita merangkai mimpi mimpi itu melalui kata kata. Kita menterjemahkan imajinasi kita melalui rangkaian bahasa untuk kemudian kita simpan dalam ingatan kita, menunggu supaya waktu segera mewujudkannya secepat mungkin, dan kita mulai berkata bahwa aku ingin menjadi…sesuatu! Aku bukanlah orang yang istimewa, dan akupun tidak pernah merasa istimewa, meskipun bukan berarti aku tak mau jadi orang yang istimewa. Aku yakin semua orang pasti menyukai dirinya sendiri, tapi aku yakin semua orang juga memiliki sesuatu yang tidak ia sukai pada dirinya. Ketika aku masih di sekolah dasar, aku senang belajar, nilai nilai ku bag

“Yakin Mahasiswa?”

*cerita ospek FISIP UNSOED2014 Sabtu malam, 30 Agustus 2014, PKK atau Ospek FISIP selesai, sekaligus menutup serangkaian kegiatan mahasiswa baru universitas jenderal soedirman 2014 khususnya mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Dengan ini kamipun resmi masuk menjadi bagian dari keluarga besar FISIP Unsoed. Motto dan Slogan PKK FISIP kali ini adalah sebuah pertanyaan yang sederhana“YAKIN MAHASISWA?” Banyak kegiatan yang kami ikuti dan banyak pelajaran yang kami dapatkan. Setidaknya, ada tiga bagian divisi yang cukup memberikan pelajaran penting. Pertama,divisi acara, mereka tampil dengan suguhan teater yang ringan dan menghibur. Peserta dibuat terpingkal pingkal dengan lawakan dan sandiwara dari para actor actor fisip tersebut. Merekapun kini jadi favorit para mahasiswa baru. Teater yang mereka suguhkan, disamping komedi, juga memuat banyak pelajaran seperti pentingnya berorganisasi dan pentingnya mempejuangkan hak hak rakyat kecil. Kedua adalah divisi

“ACCEPTED dan Hak Pendidikan”

                Pendidikan adalah kebutuhan setiap orang, karena dengan pendidikan seseorang akan mampu meningkatkan derajatnya sebagai manusia dan memperbaiki kehidupannya. Namun Negara manapun pendidikan menghadapi banyak persoalan. Seperti model pendidikan yang sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman atau mod el pendidikan yang diarahkan pada kepentingan kepentingan tertentu. Mungkin sudah menjadi seleksi alam bahwa setiap sector kehidupan penuh dengan masalah. Namun justru dengan masalah itulah manusia akan belajar dan menyempunakan dirinya. Termasuk masalah yang mendera dunia pendidikan.                 Jika pendidikan adalah hak asasi, maka setiap orang berhak mendapatkan pendidikan. berhak disini berarti dia punya kesempatan untuk mendapatkan pendidikan meskipun harus menghadapi serangkaian ujian dan seleksi untuk memperolehnya. Jika ia berhasil melewati ujian dan seleksi itu, maka ia telah memperoleh haknya untuk mendapat pendidikan. Lalu pertanyaannya, b

Front Mahasiswa Nasional Dan Cita Citanya

  Front Mahasiswa Nasional adalah organisasi massa mahasiswa yang berskala nasional dan memiliki cita cita yang tinggi dalam mewujudkan pendidikan yang ilmiah, demokratis dan mengabdi pada rakyat. Selama ini FMN melihat bahwa pendidikan yang berjalan di Indonesia tidak ilmiah, tidak demokratis, dan tidak me ngabdi pada rakyat. Pendidikan di Indonesia ditumpangi oleh kepentingan asing yang senantiasa ingin melanggengkan penguasaan mereka atas sumber daya alam yang ada di Indonesia untuk demi kepentingan mereka. FMN membagi musuh rakyat kepada tiga kelompok yang mana masing masing kelompok saling bahu membahu bekerja sama melancarkan aksinya, yakni imperialisme, feodalisme, dan kapitalisme birokrat. FMN juga melihat Negara Republik Indonesia saat ini adalah Negara setengah jajahan dan setengah feodal.                 Pendidikan di Indonesia tidak ilmiah karena pada perkembangannya kurikulum kurikulum yang diterapkan di Indonesia pada hakikatnya telah using dan tidak men

Kondisi masyarakat Arab sebelum kelahiran Islam

Jazirah arab adalah suatu wilayah yang terletak di daratan Asia sebelah barat. Ia berdekatan dengan afrika bagian utara dan eropa bagian selatan. Jazirah Arab tidak memiliki sejarah politik yang kuat selama masa sebelum kelahiran islam. Maka peradaban islam yang lahir justru mewarisi peradaban Palestina, Babilonia, dan Persepolis. Peradaban tersebut hidup dan berakar di daerah timur tengah, meliputi Iran, Irak, Mesopotamia, daerah sungai sepanjang Oxus, dan daerah daerah Balkan. Sekitar tahun 2400 SM berdiri imperium pertama di dunia, oleh seorang yang bernama Argon dari Akkad. Wilayahnya terletak didaerah Mesopotamia dan iran bagian timur. Imperium tersebut terus berlanjut sampai kepada Raja Hammurabi yang wafat pada tahun 1570 SM.   Masyarakat yang lahir ketika itu terbentuk berdasarkan kebaktian terhadap kuil kuil dan sang raja mengekspresikan sebagai cahaya tuhan untuk mengatur masyarakat manusia. kuil kuil tersebar membentang di setiap tempat dan raja melambangkan kekuatan dewa.

Tentang Keadilan dan Hukum dalam konsep Aristoteles

  Indonesia ialah negara hukum. Hukum ditegakan untuk mencapai keadilan. Keadilan adalah persamaan.   Dan pemerintah bertugas sebagai penegak hukum untuk menciptakan demaian dan ketentraman di tengah ditengah masyarakat. Namun dalam pelaksanaannya seringkali hukum di Indonesia tidak ditegakan. Atau putusan hukuman sering kali tidak adil. Sekarang mari kita belajar konsep hukum dan keadilan dari filsuf terbesar bangsa yunani, Aristoteles.                 Hukum diciptakan untuk menegakan keadilan. Dan menurutnya, keadilan ialah sumber seluruh kebajikan. Keadilan ialah persamaa. Keadilan ialah menempatkan sesuatu pada tempatnya. Keadilan adalah penyamarataan. Keadilan adalah titik tengah antara tidak memberi dan terlalu banyak memberi. Lawan keadilan ialah kelaliman. Dan kelaliman merupakan seluruh keburukan. Menurut Aristoteles, ada tiga sumber hukum. Hukum yang pertama terletak disisi Tuhan. Atau   menurut para filsuf muslim pengagum Aristoteles, yang dimaksud Tuhan oleh Aristoteles

Menuju Kesempurnaan Ahlak - Prinsip prinsip etika

Tulisan ini ialah rangkuman dari sebuah buku klasik karangan seorang penulis dan sejarawan Abu Ali Ahmad Ibn Miskawaih yang hidup pada 330-431 H/ 941-1030 M yang berjudul Tahdzib Al Akhlaq, yang menurut sebagian ahli filsafat etika jaman sekarang, adalah buku pertama yang membahas tentang filsafat etika islam. Meskipun pemikran dari ibn Miskawaih didasarkan dan dipengaruhi oleh filsafat Aristoles tentang etika, namun beliau   memadukan dan menyempurnakannya dengan nash nash yang diajarkan oleh agama islam.                 Baik kita mulai pembahasan ini dari bab “PRINSIP PRINSIP ETIKA” disini ibn Miskawaih membahas mengenai jiwa. Ibn Miskawaih menulis bahwa segala bentuk di alam semesta ini berdiri sendiri dalam satu bentuk. Sesuatu yang sudah memiliki bentuk, tidak akan mungkin berubah menjadi bentuk yang lain, kalaulah bentuk asalnya tidak hancur atau hilang terlebih dahulu. Ibn Miskawaih mencontohkan, satu buah kursi,   tidak akan dapat berubah bentuk menjadi satu buah meja, kala

Tahun Baru dan Pembaruan Pemerintahan

Tahun depan adalah tahun politik. Tahun 2014 nanti adalah saatnya digelar kembali pemilihan umum atau pembaruan pemerintahan dari mulai tingkat kabupaten, tingkat provinsi, tingkat pusat, sampai kepada pemilihan tertinggi yakni pemilihan umum presiden. Pelaksanaan tersebut serentak dilakukan diseluruh daerah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdaulat dari Sabang sampai Merauke bagi warga negara yang telah memiliki hak pilih.                 Dahulu dikenal ada 3 jenis aliran politik di Indonesia. Yakni aliran Nasionalis Sekuler, Aliran Islam, dan Aliran Komunis. Oleh Soekarno disingkat NASAKOM Nasionalis Agamis dan Komunis. Dijaman sekarang juga kita mengenal beberapa aliran politik yang diperjuangkan oleh partai partai di Indonesia. Ada partai yang bercorak Nasionalis Sosialis, ada partai yang beraliran nasionalis demokratis, ada partai yang beraliran demokratis Sosialis, ada partai yang beraliran demokratis liberal, ada partai yang beraliran islamis, nasionalis

Tahun Baru dan Momentum Perubahan

Manusia ialah makhluk yang cepat bosan. Dalam sebuah hadits diceritakan bahwa tatkala Allah hendak menciptakan manusia di muka bumi para malaikat bertanya   “ Ya Tuhan Kami kenapa Engkau hendak menciptakan manusia di muka bumi, mereka pasti akan merasa bosan hidup di dunia ?” kemudian Allah menjawab “Tidak! Sebab Aku telah memberinya harapan, harapanlah yang akan membuat manusia senantiasa bersemangat menjalani hidupnya dunia, dan Aku lebih Mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”                 Maka orang yang telah kehilangan harapan berarti ia telah kehilangan jiwa tuhan di dalam dirinya. Tuhan memberitau ketika manusia merasa bosan akan hidupnya, pasti itu disebabkan karena ia tidak memiliki harapan akan hari esok. Ia merasa putus asa akan kesusahan yang sering menimpanya hingga membuat ia lupa bahwa ia masih memiliki Tuhan. Ia lupa bahwa tuhan masih Kuasa atas segala sesuatu. ia lupa bahwa apapun kelihatannya tidak mungkin terwujud di hari esok bagi Allah adalah mud

Merdekakah kita?

Oleh Amir                 Semua orang Indonesia ketika ditanya pertanyaan diatas pasti memiliki jawaban yang beragam. Jikalau kita bertanya kepada seorang penguasaha atau konglomerat yang kaya raya, ia pasti menjawab “kita telah merdeka!” namun jikalau kita bertanya kepada seorang petani miskin yang melarat ia pasti menjawab “merdeka apanya, buat makan sehari hari aja susah…” begitupun jikalau kita bertanya kepada orang dengan berbagai profesi, pasti jawaban mereka tidak akan berbeda jauh dengan kondisi pekerjaan yang digelutinya. Jikalau kita melihat dari sudut pandang itu, sepertinya kemerdekaan hanya dilihat dari sudut pandang ekonomi atau pendapatan sehari hari saja, apakah mensejahteraan atau tidak. Jikalau merasa sudah sejahtera, dalam artian segala keperluan dan kebutuhan hidupnya terpenuhi, bolehlah orang tersebut merasa telah merdeka. Akan tetapi jikalau segala keperluan dan kebutuhan hidupnya masih sulit terpenuhi, segala susah, ini susah itu susah, merasa tidak me