Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2014

Kamuflase Kehidupan

Gambar
Dimuat di Buletin Kopkun Corner edisi Januari 2015 Hari terlihat mulai gelap.   Lembayung senja berjalan iringi mentari yang bergerak tenggelam ke ufuk barat. Terang hendak berlalu. Angin berhembus lembut berdesir   mengugurkan daun daun pohon yang kering. Di sebuah bangku di sudut kota duduk seorang pria yang memegang kepalanya. Disampingnya terparkir mobil Toyota Fortuner keluaran terbaru berwarna hitam mengkilap. Lalu lalang kendaraan dengan bunyi mesin yang menderu deru sama sekali tidak di hiraukannya. Terlihat air matanya menetes dari kedua pipinya.                 “aku pria yang jahat” gumam Pak Burhan. “aku bukan seorang ayah yang baik”. Ia terus mengeluh “aku suami yang tidak bertanggung jawab” ia terus mngutuk dirinya sendiri. dibalik kemewahan yang ia miliki, ia terbelenggu oleh kehidupan yang justru mencelakakannya. Fikirannya melayang layang ke anak gadisnya yang saat ini sedang kritis di rumah sakit. Anaknya tersebut hamil dan berusaha untuk menggugurkan

Yakin kamu benar?

Gambar
                Manusia memiliki banyak kepentingan. Namun setiap orang tak dapat mengetahui kepentingan seseorang dibalik perbuatan yang dilakukannya. Sebagian pihak menuduh ISIS misalnya dengan tuduhan tuduhan yang negative. Mereka beranggapan ISIS hanya menggunakan agama untuk meraih kekuasaan politik dan kemapanan ekonomi. Dapatkah kita berfikir tuduhan tersebut keluar dari mulut siapa?   Sedangkan orang orang ISIS juga berkata bahwa pemerintah dan kaum elit ekonomi saat ini menggunakan agama sebagai alat untuk melanggengkan kekuasaan politik dan kemapanan ekonomi. Mereka, para penguasa itu, buta akan ketidak adilan hukum disana sini, dan tuli terhadap kesenjangan ekonomi yang menimpa masyarakat. Sementara itu mereka terus berdalih bahwa agama tidak mengajarkan kekerasan, padahal banyak orang yang tersiksa karena kesulitan ekonomi, mereka berkata agama mengajarkan orang untuk berusaha dan berikhtiar, padahal banyak orang yang berusaha namun ia dibatasi oleh peraturan dan

Panggung Politik Merah Putih menuju Indonesia Hebat

Gambar
Oleh Lutfi Ramdani     Pemikir politik asal Prancis, Charles Louis de Montesquieu dalam bukunya L’Espirit des Lois (The Spirit Of Laws) menulis bahwa orang yang memegang kekuasaan cenderung akan menyalahgunakannya, dan ini merupakan kebenaran abadi, sampai batas mengijinkan. Maka kekuasaan tersebut harus dibatasi diantaranya dengan cara membagi kekuasaan ke dalam beberapa orang. Konsep ini dikenal dengan konsep pemisahan kekuasaan.     Seperti kita ketahui, Indonesia saat ini sedang memasuki periode baru dibawah pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla yang memenangkan pemilu presiden 2014. Jokowi JK telah bertugas sejak 1 oktober lalu, begitupula anggota DPR yang mulai menjalankan aktivitasnya yakni menjalankan siding siding pariurna. Namun diawal masa pemerintahan ini, masyarakat dipertontonkan pada kisruh yang ada di DPR antara dua koalisi pemerintahan yakni Koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih. Kisruh tersebut bermula sejak hari pertama mereka mengadakan siding pada 1 oktober 2