Akhirnya . . .



Tanggal 16 november menjadi tanggal yang berharga bagiku. Di tanggal tersebut aku berhasil melalui ujian akhir atau pendadaran. Semua mahasiswa memang pasti harus menempuh ujian akhir, tapi pasti setiap orang memiliki ceritanya sendiri sendiri yang maknanya berbeda-beda. Begitupun yang aku alami. Kenapa ini sangat berarti bagiku? awal november aku masih belum yakin bahwa aku bisa wisuda desember. Bahkan tanggal 5 november kemaren aku masih frustasi dan sudah merelakan jika aku tidak wisuda desember. Apalagi, salah satu dosenku terkenal agak susah untuk meluluskan mahasiswa bimbingannya. Ternyata, asumsi itu salah. Dosen tersebut sama sekali tidak mempersulitku. Bahkan, beliau cenderung mempermudah. Beliau juga yang menghapus kira kira 1 bab dari pembahasan skripsiku dengan alasan “kamu terlalu berat kalau ngambil itu, skripsimu sampai sini saja sudah cukup, yang ini simpan dulu aja. Nanti kalau tesis nah baru.”  Dalam hati aku bilang “wah bagus kalau dihapus, dari kemarin juga aku pusing mikirin bagian yang ini pak”.

            Tanggal 10 November aku dengar kabar kalau pendaftaran yudisium diundur hingga tanggal 22 november. Akan tetapi, aku juga belum yakin bisa pendadaran secepatnya. Waktu itu, aku ngambil draft ku dari dosen pembimbing 2 hari senin dan koreksiannya banyak banget. Hampir semua kalimatnya salah secara gramatikal atau susunan bahasa. Plus ada beberapa bagian yang perlu penjelasan lebih rinci. Akhirnya, aku menghabiskan tiga hari untuk menyelesaikan itu, termasuk mereposisi kalimat dari awal hingga akhir. Hari kamis aku serahkan ke beliau lagi. Jadi aku menyelesaikan revisian itu dalam waktu tiga hari, dari pagi hingga malam full.    

            Jumat aku ke kampus dan aku lihat draftku belum dikoreksi. Hari senin aku ke kampus dan ketemu beliau, draftku sudah dikoreksi. Isinya sudah cukup, tapi masih ada sedikit kesalahan penulisan atau redaksional. Sebenarnya, jika aku revisi dan kumpulkan langsung hari itu juga bisa. Tapi, sepertinya kurang etis kalau aku mengumpulkan hari itu juga. Akhirnya aku revisi dan aku kumpulkan hari besoknya, hari selasa. Selasanya, aku kumpulkan dan ketemu beliau, dari beliau akhirnya meng ACC, tapi aku diminta untuk kembali lagi ke pembimbing 1 karena beliau nanti yang meng ACC untuk pendadaran. Akhirnya selasa itu aku tunggu dosen pembimbing 1 ku tapi beliau tidak datang ke kampus sampai sore. Besoknya, hari rabu aku ketemu penguji di kampus dan aku bilang ke beliau bahwa draftku sudah di ACC untuk pendadaran. Aku menawarkan pendadaran secepatnya, yakni hari jum’at atau lusanya.Dan untungnya dari beliau bisa, meskipun hanya punya waktu satu hari untuk membaca draftku. Setelah itu, aku menemui dosen pembimbing 1 ku di Java Heritage karena beliau ada acara disana. Aku bilang bahwa draftku sudah di ACC oleh pembimbing 2 dan diminta menemui beliau. Lalu, dari beliau langsung meng ACC untuk pendadaran dan beliau juga bisa hari jumat siang pukul 13.30. Setelah itu, aku balik ke kampus dan bertemu dengan dosen pembimbing 2, beliau juga bisa untuk hari jum’at. Akhirnya, pada hari rabu tersebut, aku sudah dapat jadwal pendadaran yakni haru jum’at atau lusanya. Luar biasa! waktu persiapan cuma satu hari!

            Sorenya, aku sedikit gak enak badan, tapi aku paksain untuk membuat power point biar kamisnya aku bisa fokus belajar materi sosiologi sama isi skripsinya. Tapi karena benar-benar gak enak badan, power pointnya belum selesai. Aku juga tidak asal-asalan dalam membuat power point. Power pointku dibuat sebagus mungkin, dari mulai desain hingga konten yang mau disampaikan, jadi, tidak cepat untuk membuat power point itu. Akhirnya power point itu belum selesai dan aku lanjutkan besoknya.


            Lalu tibalah hari jum’at pukul 13.30. Lalu apa yang terjadi selama aku pendadaran? Di lanjut di bagian lain yaa, tulisan ini sudah kepanjangan wkwk




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman tes di Bank BRI

Tentang Organisasi: Sebuah Refleksi

Pengalaman Tes SKB CPNS Kemenkumham 2019