2 Bulan di Unsoed




               
Tidak terasa perkuliahan bagi mahasiswa baru Unsoed telah berlangsung selama kurang lebih 2 bulan dan telah memasuki ujian tengah semester. Rutinitas perkuliahan yang awalnya masih asing bagi siswa siswa lulusan SMA itu, kini telah menjadi rutinitas yang biasa. Mungkin masih banyak mahasiswa baru yang masih butuh adaptasi dengan keadaan kampus, juga orang tua mereka yang senantiasa merindukan putra putri mereka di kampung halaman, karena lebih dari 50 % mahasiswa baru unsoed adalah luar daerah Purwokerto.
                Namun bagiku, proses adaptasi tersebut dalah masa masa yang menyenangkan. Menjadi mahasiswa adalah suatu kebanggaan tersendiri. Terlebih, ada anggapan bahwa kedudukan mahasiswa adalah kedudukan yang strategis di tengah tengah masyarakat. aku kuliah di FISIP Unsoed dan aku rasa fakultas ini fakultas yang paling beda dengan fakultas lain di Unsoed, mungkin ini hanya subjektifitas belaka sebagai mahasiswa fisip. Jika aku bandingkan dengan fakultas lain, fakultas hukum, mereka mempelajari undang undang dan hukum, fakultas ekonomi dan bisnis mereka mempelajari perekonomian dan bisnis, fakultas biologi mereka mempelajari mahluk hidup, fakultas peternakan mereka mempelajari hewan hewan, fakultas pertanian mereka mempelajari padi padian, fakultas sains dan teknik mereka mempelajari teknologi, fakultas kedokteran mereka mempelajari ilmu pengobatan, lalu mahasiswa fisip? Kita mempelajari manusia dan kehidupan sosial. Jika di fakultas lain ada praktikum, maka fisip, tidak ada praktikum, kecuali komunikasi dan HI. Ketika di ruang kelas mempelajari teori teori sosial, maka diluar kelas adalah saat untuk praktikum. Itulah anggapan beberapa mahasiswa fisip, tak heran jika fisip adalah fakulatas yang banjir UKM dan organisasi ekstern. Kampus tidak pernah sepi dari kegiatan kegiatan mahasiswa.
Fisip adalah kampus sosial, kampus pemikiran tentang masyarakat, kampus pemikiran tentang kebudayaan, kampus pemikiran tentang negara, kampus pemikiran tentang kemiskinan, kampus pemikiran tentang ketidak adilan, kampus pemikiran tentang politik, kampus pemikiran tentang filsafat,  kampus pemikiran tentang kehidupan umat manusia dan kehidupannya.
              Sebagai mahasiswa jurusan sosiologi, aku lebih berpeluang mendalami pemikiran pemikiran sosial tersebut dibandingkan jurusan lain di FISIP. Meskipun banyak yang mengatakan lulusan sosiologi tidak memiliki keahlian di bidang pekerjaan praktis. Namun bagiku, lulusan sosiologi bisa bekerja di bidang pekerjaan apa saja selama berkaitan dengan manusia sebagai objek pekerjaan tersebut.
                Menjadi mahasiswa bagiku adalah masa up grading diri dan finalisasi pencarian jati diri. Dan hari hari yang kulalui kujalani dengan prinsip tersebut. Dan perlahan aku menemukan jati diriku sendiri yang dulu tidak aku miliki. Aku masuk beberapa organisasi dan kepanitiaan disini, diantaranya, Ketua Duta Baca Unsoed 2014 (Pemberdayaan Masyarakat BEM Unsoed yang kemarin baru mengadakan baksos ke SD di Sumbang), anggota Front Mahasiswa Nasional (Organisasi ekstern kampus, namun bagiku hanya sebatas kelompok diskusi saja), Sekretaris Kepanitiaan Pendidikan Dasar Rhizome (UKM riset dan penelitian ilmiah, tingkat fakultas), dan divisi acara baksos Fisip (baksos yang akan diadakan 1 minggu di libur semester). Dan aku juga ikut Lomba Karya Tulis Ilmiah atau LKTI bersama kawan kawan rhizome yang akan mempresentasikan karya tulis ilmiah di depan rektorat. Dan aku ingin ingin ingin mengikuti kegiatan yang lainnya.
                Kesibukanku tersebut memang cukup menyita waktu terutama menyita fikiran. Terkadang memang waktu luang ada namun fikiran telah lelah. Waktu UTS kemarin memang aku merasakan dampak tersebut. Untuk kedepannya, aku akan lebih belajar membagi waktu. Aku ingat kata kata Mas Harfin, Ketua BEM Unsoed dalam seminar KAMMI ia mengatakan menjalani kehidupan di kampus tergantung tujuan kita setelah lulus, jika tujuannya hanya mencari kerja dan mengembangkan ilmu pengetahuan, silahkan menjadi mahasiswa yang total mementingkan akademik, mencari UKM yang akan mendukung akademisnya. Namun jika cita cita setelah lulus adalah bekerja di sector sector masyarakat seperti pejebat public atau politikus, silahkan aktif di organisasi sebanyak banyaknya, memasuki UKM yang akan memberinya pengalaman berhubungan dengan orang banyak dengan beragam karakter. Meskipun tanpa mengabaikan kehidupan akademik.
                               


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman tes di Bank BRI

Tentang Organisasi: Sebuah Refleksi

Pengalaman Tes SKB CPNS Kemenkumham 2019