2 Bulan di Unsoed
Namun
bagiku, proses adaptasi tersebut dalah masa masa yang menyenangkan. Menjadi
mahasiswa adalah suatu kebanggaan tersendiri. Terlebih, ada anggapan bahwa
kedudukan mahasiswa adalah kedudukan yang strategis di tengah tengah
masyarakat. aku kuliah di FISIP Unsoed dan aku rasa fakultas ini fakultas yang
paling beda dengan fakultas lain di Unsoed, mungkin ini hanya subjektifitas
belaka sebagai mahasiswa fisip. Jika aku bandingkan dengan fakultas lain,
fakultas hukum, mereka mempelajari undang undang dan hukum, fakultas ekonomi dan bisnis mereka mempelajari perekonomian dan bisnis, fakultas biologi
mereka mempelajari mahluk hidup, fakultas peternakan mereka mempelajari hewan
hewan, fakultas pertanian mereka mempelajari padi padian, fakultas sains dan
teknik mereka mempelajari teknologi, fakultas kedokteran mereka mempelajari
ilmu pengobatan, lalu mahasiswa fisip? Kita mempelajari manusia dan kehidupan
sosial. Jika di fakultas lain ada praktikum, maka fisip, tidak ada praktikum,
kecuali komunikasi dan HI. Ketika di ruang kelas mempelajari teori teori
sosial, maka diluar kelas adalah saat untuk praktikum. Itulah anggapan beberapa
mahasiswa fisip, tak heran jika fisip adalah fakulatas yang banjir UKM dan
organisasi ekstern. Kampus tidak pernah sepi dari kegiatan kegiatan mahasiswa.
Fisip adalah kampus
sosial, kampus pemikiran tentang masyarakat, kampus pemikiran tentang
kebudayaan, kampus pemikiran tentang negara, kampus pemikiran tentang
kemiskinan, kampus pemikiran tentang ketidak adilan, kampus pemikiran tentang
politik, kampus pemikiran tentang filsafat,
kampus pemikiran tentang kehidupan umat manusia dan kehidupannya.
Sebagai
mahasiswa jurusan sosiologi, aku lebih berpeluang mendalami pemikiran pemikiran
sosial tersebut dibandingkan jurusan lain di FISIP. Meskipun banyak yang
mengatakan lulusan sosiologi tidak memiliki keahlian di bidang pekerjaan
praktis. Namun bagiku, lulusan sosiologi bisa bekerja di bidang pekerjaan apa
saja selama berkaitan dengan manusia sebagai objek pekerjaan tersebut.
Menjadi
mahasiswa bagiku adalah masa up grading diri dan finalisasi pencarian jati
diri. Dan hari hari yang kulalui kujalani dengan prinsip tersebut. Dan perlahan
aku menemukan jati diriku sendiri yang dulu tidak aku miliki. Aku masuk
beberapa organisasi dan kepanitiaan disini, diantaranya, Ketua Duta Baca Unsoed
2014 (Pemberdayaan Masyarakat BEM Unsoed yang kemarin baru mengadakan baksos ke
SD di Sumbang), anggota Front Mahasiswa Nasional (Organisasi ekstern kampus,
namun bagiku hanya sebatas kelompok diskusi saja), Sekretaris Kepanitiaan
Pendidikan Dasar Rhizome (UKM riset dan penelitian ilmiah, tingkat fakultas),
dan divisi acara baksos Fisip (baksos yang akan diadakan 1 minggu di libur
semester). Dan aku juga ikut Lomba Karya Tulis Ilmiah atau LKTI bersama kawan
kawan rhizome yang akan mempresentasikan karya tulis ilmiah di depan rektorat. Dan
aku ingin ingin ingin mengikuti kegiatan yang lainnya.
Kesibukanku
tersebut memang cukup menyita waktu terutama menyita fikiran. Terkadang memang
waktu luang ada namun fikiran telah lelah. Waktu UTS kemarin memang aku
merasakan dampak tersebut. Untuk kedepannya, aku akan lebih belajar membagi
waktu. Aku ingat kata kata Mas Harfin, Ketua BEM Unsoed dalam seminar KAMMI ia
mengatakan menjalani kehidupan di kampus tergantung tujuan kita setelah lulus,
jika tujuannya hanya mencari kerja dan mengembangkan ilmu pengetahuan, silahkan
menjadi mahasiswa yang total mementingkan akademik, mencari UKM yang akan
mendukung akademisnya. Namun jika cita cita setelah lulus adalah bekerja di
sector sector masyarakat seperti pejebat public atau politikus, silahkan aktif
di organisasi sebanyak banyaknya, memasuki UKM yang akan memberinya pengalaman
berhubungan dengan orang banyak dengan beragam karakter. Meskipun tanpa
mengabaikan kehidupan akademik.
Komentar
Posting Komentar